"Kebenaran itu tidak ada yang mutlak"
Sebuah kalimat yang terdengar sederhana mungkin, tetapi memiliki makna yang sangat luas dan sangat dalam, kita semua tau bahwa dalam buku pelajaran sejarah belanda dan para penjajah sangatlah kejam, tapi tunggu, tahukah kalian bahwa yang kita pelajari dalam buku sejarah hanyalah sejarah indonesia dalam sudut pandang/subjektif sejarawan indonesia saja?
Bagaimana kalau dilihat sejarah indonesia tetapi dalam sudut pandang/subjektif sejarawan belanda? Dia berkata bahwa belanda lah yang membangun indonesia, menyekolahkan indonesia, memeratakan pembangunan di indonesia, serta kesalahan fatal yang mereka lakukan menerapkan politik etis pada abad 19 yang membuat bangsa jajahannya ini tersadar bahwa mereka sedang dijajah.
Sebenarnya dua sudut pandang ini bertemu, cuma perspektifnya
saja yang berbeda, tapi bukankah ini menjadi bukti bahwa tidak ada satupun
kebenaran di dunia ini yang mutlak?

Komentar